Silaturahmi dan Perjalanan Hidup

Menulis lagi, setelah sudah sangat lama tidak menulis terutama hal teknis dalam ranah teknologi. Namun kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman dan perjalan hidup saya setelah mengikuti program magister S2 di Bandung. Banyak perjalanan hidup yang tidak belum sempat saya bagikan pada blog ini. Pada kondisi saat ini banyak hal baru pada diri saya. Terutama dari segi pekerjaan sebagai akademisi dan akhirnya menjadi seorang pelajar lagi. Pekerjaan saat ini saya adalah sebagai  dosen di program studi Manajemen Informatika – Politeknik Negeri Lampung, sebelumnya saya juga bekerja pada institusi yang sama namun sebagai tenaga laboratorium (lebih dikenal sebagai PLP/Teknisi). Alhamdulillah berkat banyak silaturahmi, komunikasi, kebaikan dan kemudahan pimpinan-pimpinan di Polinela serta kemauan diri yang keras saya dimudahkan jalan nya untuk melakukan alih fungsi jabatan. Alih fungsi jabatan dari PLP/Teknisi menjadi tenaga pengajar dosen. Tentunya selain kontribusi dari para pimpinan, tak lupa juga rekan- rekan atau sebelumnya adalah para dosen saya sendiri di Manajemen Informatika-Polinela selalu mendorong pribadi ini untuk terus memajukan institusi Polinela. Melalui sebuah diksusi yang singkat akhirnya saya diberikan kepercayaan oleh rekan- rekan dosen di Manajemen Informatika untuk maju melakukan alih fungsi jabatan. Alhamdulillah dorongan dari top manajemen maupun rekan sejawat membuahkan hasil pada tanggal 26 Februari 2015 saya resmi mutasi jabatan. Semoga saya bisa istiqomah dalam menjalankan amanah baik ini.

Sebenarnya memilih profesi dosen adalah pilihan yang cukup sulit bagi saya. Sebelumnya dalam posisi sebagai PLP/Teknisi dari segi penghasilan cukup lebih besar dari profesi dosen. Karena sebagai PLP/Teknisi dan bergelar magister sudah mendapatkan tunjangan ini itu ditambah peluang untuk berkarir di jenjang jabatan struktural yang lebih tinggi. Berbeda dengan profesi dosen yang saya pilih saat ini saya diharuskan untuk berkarir dimulai dari  nol, tanpa tunjangan apapun, bahkan harus menghilangkan beberapa tunjangan yang cukup besar saat posisi sebelumnya. Namun tak apalah hidup adalah pilihan, dibandingkan dengan pekerjaan lain, dosen adalah pekerjaan yang menarik dan mulia. Jabatan karir seorang dosen, lebih tergantung dari kapasitas dan produktivitasnya. Semakin produktif menghasilkan karya ilmiah, terutama di Jurnal terakreditasi dikti atau jurnal internasional, semakin cepat laju karirnya. Semakin banyak mengajar ilmu kebaikan pada mahasiswa, semakin banyak manfaat nya terhadap diri sendiri. Seperti mengutip kata Abu Hanifah ”Ilmu dapat membekali 10 hal kepada pemiliknya, yaitu khusuk, nasihat, kasih sayang, kecenderungan, kesabaran, kedermawanan, rendah hati, menjaga diri (’iffah) dari keinginan memiliki harta orang lain, rutin membuka kitab-kitab, dan sedikit hijabnya. Bersyukur saya dapat mengamalkan ilmu yang saya dapat selama ini.

Pada kesempatan rezeki yang lain tepatnya setelah saya mengajar selama satu semester, keberkahan datang lagi. Yaitu setelah proses yang saya jalani pada bulan Juli 2015 saya mendapat rezeki berupa mendapatkan beasiswa LPDP – Kemenkeu untuk melanjutkan studi program doktor di kampus saya menimba S2 dahulu (STEI-ITB). Sepertinya Allah SWT tidak pernah henti hentinya memberikan nikmat dan rezeki ini kepada saya. SubhanaAllah. Melalui serangkai proses saya diterima di Program Doktor STEI ITB dibawah bimbingan promotor bapak Prof. Adang Suwandi Ahmad dan bapak Sarwono Sutikno. Sebelumnya pak Sarwono adalah pembimbing saya saat mengerjakan tesis S2. Hubungan silaturahmi dengan pak Sarwono sangat begitu baik sejak awal saya menjadi mahasiwanya, beliau selalu menamkan “kita adalah calon Khalifah di dunia ini sehingga kita harus berkontribusi pada dunia ini”. Semoga beliau selalu diberikan keberkahan.

Pada akhir bulan Agustus tepatnya tanggal 25 Agustus saya akan memulai kuliah perdana sebagai mahasiswa S3. Namun rezeki yang tak henti- hentinya pada tanggal 15 Agustus 2015 saya melangsungkan akad dan resepsi pernikahan dengan seorang wanita bernama Aniessa Rinny Asnaning. Dia adalah wanita yang baru saya kenal atau memulai silahturhami dan baru berkomunikasi pada akhir tahun lalu (Oktober 2014) pada sebuah kegiatan kampus dan tak lama kemudian kami merencanakan untuk segera menikah pada tahun mendatang (2015). Alhamdulillah istri yang saya nikahi mau menerima untuk ditinggalkan saya saat menempuh studi. Sekali lagi saya mendapatkan kemudahan berupa seorang istri yang cukup mengerti dan sabar akan kondisi ini.  Semoga Allah selalu memberikan kesabaran, kekuatan dan keikhlasan dalam menjalani LDM (long distance marriage) ini.

Kata kunci yang dapat mengkorelasikan semua perjalanan hidup diatas ini adalah menjaga silaturahmi dan komunikasi yang baik. Itulah hal yang saya lakukan setelah saya menimba ilmu dan kembali ke Polinela. Karena silaturahmi itu adalah aktivitas hati dan fisik, maka rezeki bisa datang dengan berbagai cara. Pertemuan dengan satu orang dengan bisa mendatangkan peluang, baik peluang kerja maupun peluang rezeki lainnya. Namun kita jangan membatasinya hanya itu saja, sebab Allah memiliki wewenang memberikan rezeki kepada hamba-Nya dari arah yang tidak disangka-sangka. Kapan dan seberapa besarnya, itu adalah hak Allah yang menentukan. Allah Mahatahu, seberapa banyak dan kapan waktu yang terbaik bagi kita. Bersabarlah, rezeki itu akan datang, tetaplah bersilaturahmi dan menjalin komunikasi karena Allah tidak mungkin menyalahi janji-Nya.

Akhir kata untuk menutup tulisan ini saya tak henti- hentinya untuk selalu bersyukur pada Allah SWT atas segal limpahan rezeki dan kesempatan besar yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya. Semoga Allah selalu memberikam kemudahan dan rezeki kepada keluarga, rekan- rekan dan semua orang yang sangat membantu sampai pada tahapan ini. Saya juga ucapkan terimakasih kepada pimpinan- pimpinan Polinela (Pak Joko SS Hartono, Bu Bina Unteawati, Pak Eko Win Kenali,Bu Dewi Kania), rekan sejawat di Manajemen Informatika (pak Imam Asrowardi dkk). Tak lupa juga ucapakan terimakasih kepada rekan-rekan kepegawaian Polinela dan Kemendikbud (Bu Riri dan Mas Pramoda), serta funder beasiswa yaitu LPDP-Kemenkeu. Dan tentunya pk Sarwono dan Prof Adang mau menerima saya sebagai partner/mahasiswa/team untuk melaksanakan peneltian selama tiga tahun kedepan (InsyaAllah) Amin- Amin ya Rabbal Alamin.

ISO 27001 Sebagai Ikon Standarasi Manajemen Keamanan Informasi

Meningkatknya kebutuhan dan penggunaan TIK dalam menunjang aktfitas bisnis suatu organisasi akan meningkatkan nilai dari resiko akan gangguan keamanan informasi tersebut. Peningkatan gangguan resiko pada organisasi yang sangat bergantung pada layanan TIK akan sangat berpengaruh pada pencapaian tujuan organisasi tersebut. Sehingga saat ini organisasi tersebut  harus  menyadari dan menerapkan  suatu kebijakan  yang tepat  untuk  melindungi  aset  informasi  yang dimiliki. Salah satu kebijakan yang dapat diambil oleh organisasi  untuk  mengatasi  gangguan keamanan  informasi  adalah  dengan  menerapkan manajemen keamanan informasi.

ISO  27001:2013 merupakan  icon  sertifikasi  seri ISO  27000 terbaru yang rilis pada tahun 2013.  ISO  27001:2013 adalah  sebuah dokumen  standar  Sistem  Manajemen  Keamanan Informasi  (SMKI)  atau  Information  Security Managemen  System (ISMS)  yang  memberikan gambaran secara umum mengenai apa saja yang harus  dilakukan  oleh  sebuah  organisasi atau enterprise  dalam usaha   rangka  mengimplementasikan  konsep konsep keamanan informasi.

isoISO 27001:2013 berisi 14 group (klausa) yang juga mencakup 113 kontrol yaitu:

  1. 1.       A.5: Information security policies
  2. 2.       A.6: How information security is organised
  3. 3.       A.7: Human resources security – controls that are applied before, during, or after employment.
  4. 4.       A.8: Asset management
  5. 5.       A.9: Access controls and managing user access
  6. 6.       A.10: Cryptographic technology
  7. 7.       A.11: Physical security of the organisation’s sites and equipment
  8. 8.       A.12: Operational security
  9. 9.       A.13: Secure communications and data transfer
  10. 10.   A.14: Secure acquisition, development, and support of information systems
  11. 11.   A.15: Security for suppliers and third parties
  12. 12.   A.16: Incident management
  13. 13.   A.17: Business continuity/disaster recovery (to the extent that it affects information security)
  14. 14.   A.18: Compliance – with internal requirements, such as policies, and with external requirements, such as laws.

ISO 27001:2013 memiliki 113 kontrol keamanan informasi,  dan  pada  pelaksanaannya  perusahaan dapat memilih kontrol mana yang paling relevan dengan  kondisi  di  lapangan dengan melakukan penilaian resiko dan aset pada tahapan awal.  Namun  pemilihan ini bukan pekerjaan yang mudah, karena banyak parameter  yang  harus  dijadikan  pertimbangan. Untuk  itu  proses  pemilihan  kontrol  keamanan informasi  berbasis  ISO  27001  umumnya mengandalkan  jasa  konsultan  keamanan informasi.

Detail dan tahapan implementasi dari kontrol disebutkan pada dokumen ISO yang lain yaitu ISO 27002:2013. Sehingga dapat dikatakan ISO  27001 sebenarnya merupakan suatu standar  untuk  mendapatkan sertifikasi keamanan dari manajemen viewpoint  yang  menggunakan  ISO 27002 untuk panduan dari sisi security control.

Pemerintah Republik Indonesia melalui Tim Direktorat Keamanan Informasi- Kemenkominfo juga telah berperan aktif dalam hal pengeolaan keamanan informasi. Hal ini dibuktikan saat dikeluarkan sebuah dokumen panduan penerapan tata kelola keamanan informasi bagi penyelenggara pelayanan publik. Panduan ini merupakan panduan yang merujuk pada penggunaan standar manajemen keamanan informasi berdasar ISO/IEC 27001:2005 (versi terdahulu).

Pemerintah RI menyadari penerapan tata kelola Teknologi  Informasi dan Komunikasi (TIK)  saat ini sudah menjadi  kebutuhan  dan  tuntutan  di  setiap  instansi  penyelenggara  pelayanan publik  mengingat  peran  TIK  yang  semakin  penting  bagi  upaya  peningkatan kualitas layanan sebagai salah satu realisasi dari tata kelola pemerintahan yang baik  (Good  Corporate  Governance).  Dalam  penyelenggaraan  tata  kelola  TIK, faktor keamanan informasi merupakan aspek  yang sangat penting diperhatikan mengingat kinerja tata kelola TIK  akan terganggu jika informasi sebagai salah satu objek utama tata kelola  TIK  mengalami masalah keamanan informasi yang menyangkut kerahasiaan (confidentiality), keutuhan (integrity) dan ketersediaan (availability) (Panduan KIPP, 2011).

Kondisi keamanan yang akan dievaluasi meliputi 5 (lima) area yaitu :  Tata Kelola Keamanan Informasi, Manajemen Risiko Keamanan Informasi,  Kerangka Kerja Pengelolaan Keamanan Informasi, Pengelolaan Aset Informasi, Teknologi Keamanan Informasi. Lima  area  evaluasi  ini  merupakan  rangkuman  kontrol-kontrol  keamanan sebagaimana  dijelaskan  dalam  ISO/ISO  27001:2005  dengan mempertimbangkan  karakteristik  kondisi  penerapan  sistem  manajemen keamanan  informasi,  khususnya  instansi/lembaga  penyelenggara  pelayanan publik  di  Indonesia.  Area  evaluasi  ini  akan  terus  disempurnakan  sesuai peningkatan  kepedulian  dan  kematangan  penerapan  tata  kelola  keamanan informasi  di  lingkungan  penyelenggara  pelayanan  publik.

Semoga setelah memiliki kesadaran akan pentingnya sebuah keamanan informasi dapat menurunkan nilai resiko yang dapat menggangu tercapainya tujuan sebuah organisasi/ enterprise dan terutama pemerintah melalui penyediaan layanan publik nya.

Pengalaman TPA di OTO BAPPENAS

 

Saya mau sharing pengamalan saya sewaktu mengikuti ujian TPA di jakarta, pada awalnya saya mengikuti Ujian TPA ini karena tpa ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti program pascasarjana di  beberapa kampus ternama di  Indonesia, kebetulan saya mengambil sertifikat TPA ini untuk mengikuti program beasiswa pascasarjana dari KOMINFO pada  kampus  ITB .

Apa sih TPA Bappenas itu??????Bappenas melalui Unit Pelayanan Penyelenggaraan Tes Potensi Akademik (UPP-TPA) telah mengembangkan alat seleksi yang dinamakan Tes Potensi Akademik (TPA). TPA dirancang untuk mengungkap potensi intelektual, yang dianggap mendasari kemungkinan keberhasilan seseorang jika yang bersangkutan mengikuti jenjang pendidikan S2 atau S3.

UPP-TPA dapat memberikan pelayanan penyelenggaraan TPA melalui kerjasama dengan lembaga pengguna tes yang bermaksud mengadakan seleksi penerimaan pegawai, mutasi dan promosi jabatan, atau penerimaan mahasiswa baru jenjang pendidikan S2 dan S3.

Nah itulah definis TPA dari situs resminya TPA Bappenas di  http://www.upp-tpa.com , saya mengikuti ujian ini pada tanggal 11 Februari 2011 di Jakarta, kebetulan saya mendaftar secara individual saat itu.

Sebenernya TPA Bappenas bisa dikatakan gampang- gampang susah, yang penting menurut saya adalah jangan terlalu membebani diri untuk ujian ini. Tapi jauh hari sebelumnya kita sudah mempersiapkan ujian ini.

Mungkin sedikit tips saja dari 😀 bagi yang akan mengikuti ujian ini :

  1.     Siapkan diri dengan mencari informasi mengenai tata cara pelaksaanan ujian ini
  2.     Mendaftar dan mengetahui kapan jadwal ujian nya, untuk pendaftarannya bisa mendaftar secara online kok, karena saya domisili di daerah maka saya mendaftar melalui jalur ini, biaya untuk ujian individual sekitar 250 ribu (CMIW).
  3.     Banyak membaca soal- soal aritmatika,kuantitatif, dan verbal ,mirip-mirip seperti soal-soal masuk PNS kok.
  4.     Istirahat cukup jika mendakati hari ujian, jangan kebanyakan belajar jika esok harinya akan ujian TPA, malah tambah gak tenang jadinya 😀
  5.     Sebelum ujian lebih baik mendekatkan diri dengan tuhan dulu, sebagai muslim saya Sholat dulu, kebetulan tempat saya test dekat dengan Masjid Sunda Kelapa di Jakarta 😀 jadi bisa ibadah duluu, kemudian makan yang cukup.
  6.     Memotivasi diri sendiri itu juga penting, hubungi ortu dan kekasih minta semangat dari neng tercinta sebelum ujian, #penyemangat euy 😀
  7.     Terakhir gunakan pensil jangan terlalu tajam atau runcing, trust me its works,..klo tajam malah menggagu lebih baik gunakan sedikit lebih tumpul.

Proses Pendaftaran TPA Bappenas Individual :

1. Transfer ke rekening BNI Cb dukuh bawah jakarta nomor 101674691 an. upp tpa koperasi perencanaan, biaya RP. 250.000,-

2. Fax formulir pendaftaran dan bukti transfer ke nomor 021 3911626 atau email ke upptpa@yahoo.com

3. Setelah itu ada konfirmasi dari pihak UUO PT mengenai jadwal dan tempat tes ke nomor HP yang ada di formulir pendaftaran/biodata peserta

4.Pada hari H, datang 30 menit sebelum tes dengan membawa persyaratan: fotokopi ktp, fotokopi ijazah terakhir, bukti transfer asli dan pas foto berwarna 3×4, 2 lembar

Alat tulis yang dibawa: Pinsil 2b, pulpen, penghapus, rautan Pemberitahuan pembatalan/penundaan diharuskan memberitahukan secara tertulis paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum pelaksanaan tes melalui fax 021 3911626 atau email ke upptpa@yahoo.com. Peserta yang tidak datang pada hari H tanpa pemberitahuan sebelumnya, uang pendaftaran hangus.

Alhmdullah setelah mengikuti ujian TPA saya mendapatkan score yang tidak terlalu buruk, klo cuma ITB masih lewat lah ixixixi #sombong ON astgfrllh 😀
setelah 10 hari menunggu hasil tes dikirim ke lampung dan ini lah hasilnya, cukup kok klo untuk apply beasiswa kominfo xxixix

,